Rabu, 10 Juni 2015

Laporan karakteristik telur ayam kampung

I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Telur  merupakan  sumber  protein  yang  sangat  baik  dan  penting  bagi  tubuh.  Telur termasuk  bahan pangan hewani  yang mudah  didapatkan  dan termasuk murah.  Tidak heran bila telur menjadi bagian dari menu yang terhidang di meja makan setiap harinya. Selain kaya nutrisi, telur juga banyak dimanfaatkan dalam pengolahan makanan. Kandungan protein yang tinggi dan spesifik membuat telur mempunyai nilai fungsional dalam proses pengolahan  makanan.  Namun telur juga merupakan  bahan yang mudah rusak   dan   telah   tercatat   sebagai   salah   satu   bahan   pangan   yang   sangat   rentan kontaminasi,   terutama   bakteri   patogen.   Penanganan   telur   sebagai   bahan   pangan menjadi sangat penting untuk memastikan kualitas telur yang diolah atau dikonsumsi. Oleh karena itu pemahaman  mengenai asal, karakteristik  telur dan fungsinya menjadi sangat penting.
            Penurunan kualitas telur antara lain disebabkan masuknya mikroba-mikroba perusak ke dalam isi telur melalui pori-pori kerabang telur, menguapnya air dan gas karena pengaruh suhu lingkungan. Ruang penyimpan yang mlembab akan menyebabkan kerabang berjamur.
            Kuning telur merupakan bagian telur terpenting, karena didalamnya terdapat bahan makanan untuk perkembangan embrio . Telur yang segar kuning telumya terletak ditengah-tengah, bentuknya hula dan warnanya kuning sampai jingga Beberapa pendapat mengatakan bahwa makanan berpengamh langsung terhadap warm kumng telur (mengandung pigmen kuning). Kuning telur memiliki komposisi gizi yang lebih lengkap dibandingkan puith telur, yang terdiri dari air, protein, lemak karbohidrat, vitamin dan mineral.
            Putih telur terdiri 40% berupa bahan pada yang terdiri dan empat lapisan yaitu : lapisan putih telur tipis, lapisan tebal, lapisan tipis bagian dalam clan lapisan "Chalaziferous". Kekentalan putih telur yang semakin tinggi dapat ditandai dengan tingginya putih telur kental Hal ini menunjukkan bawa telur kondisinya masih segar, karena putih telur banyak mengandung air, maka bagian ini lebih mudah cepat rusak
            Kerabang telur merupakan bagian terluar yang membungkus isi telur dan berfungsi mengurangi kerusakan fisik maupun biologis, serta dilengkapi dengan poripori kulit yang berguna untuk pertukaran gas dan dalam dan luar kulit telur, tebal kerabang telur berkisar antara 0,33 - 0,35 mm. Tipisnya kulit telur dipengaruhi beberapa faktor yakni : umur type ayam, zat-zat makanan, peristiwa faal dari organ tubuh, stress dan komponen lapisan kulit telur. Kulit yang tipis relatif berpori lebih banyak dan besar, sehingga mempercepat turunnya kualitas telur akibat penguapan dan pembusukan lebih cepat.

1.2  Tujuan dan manfaat
            Tujuan dilakukan praktikum karakteristik dan ukuran-ukuran telur yaitu untuk mengetahui karakteristik yang ada pada telur dan ukuran-ukuran telur ayam kampung.
            Manfaat dari praktikum ini yaitu untuk menambah wawasan pengetahuan tentang karakteristik atau bentuk-bentuk telur serta ukuran-ukuran telur ayam kampong.
           














II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Telur Ayam Kampung
2.1.1. Telur Ayam Kampung
Ayam kampung merupakan salah satu unggas lokal yang umumnya dipelihara petani di pedesaan sebagai penghasil telur tetas, telur konsumsi, dan daging. Selain dapat diusahakan secara sambilan, mudah dipelihara dengan teknologi sederhana, dan sewaktu-waktu dapat dijual untuk keperluan mendesak. Ayam kampung sebagai salah satu spesies ayam di Indonesia berasal dari genus gallus,  salah satu diantaranya yaitu ayam hutan merah (Gallus gallus) yang terdapat di hutan Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi. Selain itu Gallus javanicus yang dikenal sebagai ayam hutan hijau terdapat di Pulau Jawa, Bali sampai Nusa Tenggara Barat (Srigandono, 1997).
Variasi individu ayam kampung meliputi warna bulu putih, kuning, merah, hitam, blirik, blorok, dan warna bulu lainnya. Ukuran tubuh, produktivitas telur, laju pertumbuhan dan penampilan fisik juga bervariasi. Ayam jantan memiliki warna kulit kuning pucat, warna bulu lebih indah, warna kaki hitam campur putih, dan bentuk tubuh lonjong. Sedangkan ayam betina berbentuk segi empat, pial berwarna merah dan kecil (Yuwanta, 2004). 
2.1.2. Warna Telur Ayam Kampung
Kerabang telur ayam kampung sebagian besar berwarna putih atau kecoklatan. Pigmen yang dihasilkan di uterus pada saat kerabang diproduksi menimbulkan warna tersebut. Pigmen coklat pada kerabang telur adalah porhpyrin yang secara merata disebarkan ke seluruh kerabang (Suprijatna et al., 2005).
2.1.3. Tekstur Telur Ayam Kampung
Tekstur Telur Ayam Kampung dapat dilihat permukaan kerabang telur.  kerabang telur dengan permukaan agak berbintik-bintik.  Kerabang telur merupakan pembungkus telur yang paling tebal, bersifat keras dan kaku.  Pada kerabang terdapat pori-pori yang berfungsi untuk pertukaran gas.  Pada permukaan luar kerabang terdapat lapisan kutikula, yang merupakan pembungkus telur paling luar. Tekstur telur ayam kampung dapat dilihat dan diraba, yaitu permukaan telur dapat berupa halus dan kasar (Suprijatna et al., 2005).
2.2 Ukuran Dimensi Telur Ayam Kampung
2.2.1. Panjang dan Diameter Telur Ayam Kampung
Berdasarkan asal hewannya bentuk telur bermacam-macam mulai dari hampir bulat dan lonjong. Beberapa faktor yang menimpa induk penghasil telur mempengaruhi bentuk telur, contohnya faktor turun temurun, umur induk ketika bertelur serta sifat fisiologis didalam tubuh induk (Sudaryani, 2006).                        Ukuran bentuk telur biasa dinyatakan dengan indeks perbandingan antara lebar dan panjang dikalikan 100 %. Adapun panjang telur ayam kampung yang idealnya adalah kurang lebih 5 cm, sedangkan lebar telur ayam kampung adalah 4 cm (Suprijatna, 2005).
2.2.2. Bobot Telur Ayam Kampung
Berat telur sering dipakai sebagai kriteria seleksi untuk ayam kampung. Kriteria sangat besar (extra large) yaitu telur dengan berat 57,8 gram ke atas, besar (large) yaitu telur dengan berat 49,7 – 57,7 gram, sedang (medium) yaitu telur dengan berat 42,7 – 49,6 gram, dan kecil (small) yaitu telur dengan berat kurang dari 42,6 gram (Hardjosubroto, 1994).                                                                       Besar atau kecilnya telur yang diproduksi ayam dipengaruhi oleh faktor- faktor sebagai berikut, yakni keturunan terutama yang terkait dengan  kualitas genetik   tetua-tetua   yang   menghasilkan   keturunannya,   produksi   telur   yang memiliki hubungan negatif dengan ukuran-ukuran telur. Hal ini berarti bahwa ayam yang menghasilkan telur dengan ukuran telur lebih besar akan memproduksi telur dalam jumlah yang sedikit dan sebaliknya. (Scanes et al., 2003).
 Faktor genetik berpengaruh terhadap lama periode pertumbuhan ovum sehingga yolk yang lebih besar akan menghasilkan telur besar. Telur pertama yang dihasilkan induk lebih kecil daripada yang dihasilkan berikutnya, ukuran telur akan meningkat sesuai dengan mulai teraturnya induk bertelur. Ukuran telur akan meningkat dengan meningkatnya kandungan protein pakan. Cuaca juga berpengaruh karena cuaca panas akan mempengaruhi kondisi kandang dan menyebabkan menurunnya ukuran telur (Suprijatna et al., 2005).

2.2.3. Indeks Telur Ayam Kampung
Sebagian besar telur ayam berbentuk oval. Bentuk telur secara umum disebabkan oleh faktor genetis. Setiap induk bertelur berurutan dengan bentuk yang sama, yaitu bulat, panjang, atau lonjong (Suprijatna et al., 2005). Pengamatan bentuk telur dilakukan dengan mengukur indeks bentuk telur, yaitu perbandingan antara ukuran lebar atau diameter terbesar dengan panjang dari telur utuh. Indeks bentuk telur yang ideal adalah sebesar 0,74. Kriteria telur ayam kampung yang baik untuk ditetaskan (hatching egg) yaitu bentuk telur normal dengan indeks 74%.


III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1  Waktu dan Tempat
     Praktikum ini dilaksanakan  pada hari Sabtu tanggal  25 April 2015  pukul 09.00 WITA – selesai, di Kandang Ternak Unggas, Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo, Kendari.

3.2  Alat dan Bahan
Alat dan kegunaan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan Kegunaan yang digunakan pada praktikum karakteristik dan ukuran-ukuran telur ayam kampung
Nama Alat
 Kegunaan
Pulpen
Sebagai alat untuk menulis
Buku
Sebagai alat untuk tempat menulis.
Jangka sorong
Sebagai alat untuk mengukur telur
Timbangan
Sebagai alat untuk mengukur bobot telur

Bahan dan kegunaan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Bahan dan kegunaan yang digunakan pada praktikum karakteristik dan ukuran-ukuran telur ayam kampung
Nama Bahan
Kegunaan
1.     Telur ayam kampung
Sebagai bahan pengamatan

3.3  Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1.    Membawa alat dan bahan
2.    Melakukan pengukuran pada telur ayam kampung
3.    Mencatat hasil pengukuran
4.    Membuat laporan.



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Ukuran dimensi telur ayam kampung
Adapun ukuran dimensi telur ayam kampung dapat di lihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Ukuran dimensi telur ayam kampung.
Ukuran-ukuran telur
Rata-Rata
Bobot (gr)
38.12 ± 3.00
Panjang (cm)
4.83 ± 0.17
Diameter (cm)
3.56 ± 0.08
Indeks (%)
0.74 ± 0.03
Total
47.24 ± 3.28

4.2 Karakteristik warna telur ayam kampung
Adapun  karakteristik  warna  telur ayam kampung dapat di lihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Karakteristik warna telur ayam kampung 
Warna
Jumlah (n)
Persentase (%)
Putih
25
73.53
Coklat
6
17.65
Kuning
3
8.82
Total
34
100

4.3 Karakteristik warna telur ayam kampung
            Adapun  karakteristik  tekstur telur ayam kampong dapat dilihat pada Tabel 5
Tabel 5. Karakteristik tekstur telur ayam kampung 
Tekstur
Jumlah (n)
Persentase (%)
Halus
30
88.24
Kasar
4
11.76
Total
34
100
                       




V. PENUTUP
5.1  Kesimpulan
            Adapun kesimpulan dari pembahasan di atas yaitu sebagai berikut :
1.      Ayam kampung merupakan salah satu unggas lokal yang umumnya dipelihara petani di pedesaan sebagai penghasil telur tetas, telur konsumsi, dan daging. Warna telur ayam kampong umumnya berwarna putih atau kecoklatan. Pigmen yang dihasilkan di uterus pada saat kerabang diproduksi menimbulkan warna tersebut serta Tekstur telur ayam kampung dapat dilihat dan diraba, yaitu permukaan telur dapat berupa halus dan kasar.
2.      Telur ayam kampong memiliki bentuk telur bermacam-macam mulai dari hampir bulat dan lonjong, serta ada yang besar da nada juga yang kecil dan indeks ayam kampung yang baik itu adalah 0.70-0.75%.
5.2 Saran
      Sebaiknya sebelum praktikum di laksanakan terlibih dahulu di ajarkan apa-apa yang harus diamati agar praktikan tidak bingung dalam praktikum.
           
















DAFTAR PUSTAKA

Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. Grasido.    Jakarta.

Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Ayam. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Scanes et al., 2003. Dasar-dasar Ilmu Telur. Universitas Diponegoro Press, Semarang.

Sudaryani, T., 2006. Kualitas Telur. Jakarta: Penebar Swadaya.

Suprijatna, E. U. 2005. Atmomarsono dan R. Kartasudjana. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya, Jakarta.

Yuwanta, T. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius, Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar