LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
(IDENTIFIKASI MIKROBA PADA CAIRAN
RUMEN)
OLEH :
NAMA :
MANTO
STAMBUK : L1A1 13 148
KELAS :
C
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
1.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Isi rumen pada hakekatnya adalah bahan
bahan makanan yang terdapat dalam rumen sapi. Kategori limbah ini terjadi
ketika ternak tersebut siap di potong di RPH Rumah Pemotngan Hewan. Isi rumen
merupakan digesta yang telah sempat terfermentasikan tapi belum sempurna dan
belum sempat dimanfaatkan oleh ternak induk semang. Rumen dapat di manfaatkan
sebagai sumber pakan ternak dan sumber mikrobia karena mengandung karbohidrat,
serat kasar, dan protein kasar. Adanya protein menunjukan adanya mikrobia dalam
rumen dan berpotensi untuk memperbaiki kualitas pakan.
Cairan rumen merupakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan mikrobia, di duga 10% bobot cairan rumen terdiri atas protoplasma mikrobia. Mikroba rumen kehidupannya di pengaruhi oleh keadaan sekitarnya. Suhu rumen berkisar antara 39-40 C dengan PH 5,5 – 7 memberikan kehidupan optimal bagi mikroba dalam rumen.
Cairan rumen merupakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan mikrobia, di duga 10% bobot cairan rumen terdiri atas protoplasma mikrobia. Mikroba rumen kehidupannya di pengaruhi oleh keadaan sekitarnya. Suhu rumen berkisar antara 39-40 C dengan PH 5,5 – 7 memberikan kehidupan optimal bagi mikroba dalam rumen.
Mikrobia selulolitik sesuai dengan
namanya mampu memecah selulosa. Enzim selulase yang dihasilkan dapat memecah
ikatan 3-1-4-glikosidik pada selulosa. Hijauan yang mengandung selulosa dan
hemiselulosa dicerna oleh enzim yang dihasilkan mikrobia di dalam rumen sampai
sebanyak 50% sampai 80% (Kamal, 1999).
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam praktikum ini
adalah bagaiman pertumbuhan mikroorganisme cairan rumen sapi yang di biakan
pada media kultur?
B. Tujuan
Tujuan
yang ingin di capai dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan
mikroorganisme pada cairan rumen sapi yang di biakan pada media kultur.
C. Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui pertumbuhan mikroorganisme cairan rumen sapi yang di biakan pada
media kultur.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Perut
hewan ruminansia terdiri atas rumen, reticulum, omasum dan abomasum. Volume
rumen pada ternak sapi dapat mencapai
100 liter atau lebih dan untuk domba berkisar 10 liter (Putnam, 1991)
Cairan rumen merupakan limbah yang diperoleh dari rumah potong
hewan yang dapat mencemari lingkungan apabila tidak ditangani dengan baik.
Bagian cair dari isi rumen kaya akan protein, vitamin B kompleks serta
mengandung enzim-enzim hasil sintesa mikroba rumen (Gohl, 1981 ).
Sterilisasi adalah
proses pemanasan yang dilakukan untuk mematikan semua bentuk organisme
(Purnawijayanti, 2001). Suatu benda yang steril, dipandang dari
sudutmikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme hidup yang tidak
diinginkan. Suatu bendaatau substansi hanya dapat steril atau tidak sreril
tidak akan mungkin setengah steril atauhampir steril (Pelozar, 1988). Sedangkan
menurut Fardiaz, sterilisasi yaitu suatu prosesuntuk membunuh semua jasad renik
yang ada, sehingga jika ditumbuhkan didalam suatumedium tidak ada lagi jasad
renik yang dapat berkembang biak (Fardiaz, 1992).Peranan sterilisasi pada
bidang mikrobiologi diantaranya adalah untuk mencegah pencemaran organisme
luar, untuk mempertahankan keadaan aseptis, sedangkan pada pembuatan
makanan dan obat-obatan, sterilisasi berfungsi untuk menjamin keamananterhadap
pencemaran oleh mikroorganisme (Gupte, 1990).
III. M ETODOLOGI PRAKTIKUM
A.
Waktu
Dan Tempat
Adapun waktu dan tempat
pelaksanaan praktikum mikrobiologi dilaksanakan pada hari minggu, 18 Mei 2014
pada jam 09.11.00 WITA.Bertempat di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak.
B.
Materi
Praktikum
Alat
yang digunakan pada praktikum
ini adalah autoclaf berfungsi untuk sterilisasi basa, lemari flow
cabinet berfungsi untuk sterilisasi kering, Tabung reaksi, berfungsi untuk menampung
larutan dalam jumlah yang sedikit, Cawan petri,berfungsi sebagai tempat
peletakan objek yang diamatia atau untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme,
hotplate berfungsi untuk memenaskan larutan, Tabung erlenmeyer berfungsi sebagai
Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil
penyaringan,Magnetik stier berfungsi sebagai batang pengaduk, Lidi,berfungsi untuk
mengaduk larutan.
Bahan yang digunakan
pada praktikum ini adalah 200ml Aquades kegunaannya sebagai
pelarut campuran,1 cairan rumen,kegunaannya sebagai bahan utama dalam pelarut
campuran,2 gram Nutrien agar-agar kegunaanya sebagai bahan utama, aluminium
foil kegunaanya sebagai pengisolasi objek amatan.
C. Prosedur kerja
1. Sterilisasi
alat
a. Sterisasi
kering
Lemari flow kabinet
|
- Di
siapkan
-
Di
hidupkan
-
LFC beroperasi
|
-
Sterilisasi selama ± 15 menit
-
Alat di keluarkan
Alat
steril
|
b.
Sterilisasi basa
Autoclaf
|
- Di siapkan
- Di isi air
-
Autoclaf
beroperasi
|
- Sterilisasi selama ± 15 menit
- Alat di keluarkan
Alat
steril
|
2.
Agar 2 gram + larutan aquades 200 ml
|
- Di
campur pada labu Erlenmeyer
- Di
didihkan menggunakan hotplate
- Di
dinginkan sejenak
- Di
tuang ke cawan petri dan tabung reaksi
- Di
tutup rapat
-
Media kultur
|
3.
Media kultur
|
- Di
siapkan
- Di
masukkan substrat mikroba
- Di
tutp rapat
- Simpan
selama 24 jam
-
Pengamatan mikroba
|
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Sterilisasi
Alat
Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk
mematikan semua bentuk organisme (Purnawijayanti, 2001). Suatu benda yang
steril, dipandang dari sudutmikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme
hidup yang tidak diinginkan. Suatu bendaatau substansi hanya dapat steril atau
tidak sreril tidak akan mungkin setengah steril atauhampir steril (Pelozar,
1988). Sedangkan menurut Fardiaz, sterilisasi yaitu suatu prosesuntuk membunuh
semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan didalam suatumedium tidak
ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak (Fardiaz, 1992).Peranan
sterilisasi pada bidang mikrobiologi diantaranya adalah untuk mencegah pencemaran
organisme luar, untuk mempertahankan keadaan aseptis, sedangkan
pada pembuatan makanan dan obat-obatan, sterilisasi berfungsi untuk
menjamin keamananterhadap pencemaran oleh mikroorganisme (Gupte, 1990).
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk
mematikan semuaorganisme yang terdapat pada atau didalam sutu benda. ketika
melakukan pemindahan biakkan bakteri secara aseptik. Di dalam pengamatan
tentang mikrobiologi, sterilisasimerupakan bagian yang sangat penting atau
merupakan suatu keharusan, baik pada alatmaupun media. Hal ini penting karena
jika alat atau media tidak steril, akan sulitmenentukan apakah mikroba
merupakan akibat dari percobaan yang dilakukan ataumerupakan kontaminan.
Bekerja di laboratorium mikrobiologi mengandung risiko yangtidak kecil. Setiap
saat harus selalu berasumsi bahwa setiap mikroorganisme adalah potensial
patogen dan harus berhati-hati agar tidak terinfeksi oleh bakteri
tersebut.Sterilisasi ini sangat penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitianyang bersangkutan dengan mikrobiologi.
B. Pembuatan media kultur
Untuk
pembuatan media kultur ini pertama nutrien agar 2 gram di tambah dengan larutan
aquades sebanyak 200 ml dicampur pada labu erlenmeyer, kemudian di didihkan
menggunakan hotplate, setelah itu di dinginkan sejenak, selanjutnya di tuang ke
cawan petri dan tabung reaksi, di tutu rapat, kemudian di diamkan hingga
membeku, dapat di lihat pada gambar. 1
Gambar. 1
C. Pertumbuhan mikroorganisme pada
cairan rumen
Untuk pertumbuhan mikroba pada cairan
remen, sangat baik karena pada proses permentasi mikroba kondisi suhu dan
tempatnya sangat mendukung sehingga pertumbuhan mikroba cairan rumen ini sangat
baik.
Untuk pertumbuhan
mikroba hari pertama bias di lihat pada gambar. 1, dan pertumbuhan mikroba hari
ke tiga bias di lihat pada gambar. 2, serta untuk pertumbuhan mikroba hari ke
enam bias di lihat pada gambar.3.
Gambar.
1
Gambar.
2
Gambar. 3
V.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cairan rumen merupakan lingkungan yang baik
bagi pertumbuhan mikrobia, di duga 10% bobot cairan rumen terdiri atas
protoplasma mikrobia. Mikroba rumen kehidupannya di pengaruhi oleh keadaan
sekitarnya.
Sterilisasi adalah proses pemanasan
yang dilakukan untuk mematikan semua bentuk organisme (Purnawijayanti,
2001). Suatu benda yang steril, dipandang dari sudutmikrobiologi, artinya bebas
dari mikroorganisme hidup yang tidak diinginkan. Suatu bendaatau substansi
hanya dapat steril atau tidak sreril tidak akan mungkin setengah steril
atauhampir steril (Pelozar, 1988).
Untuk pembuatan media kultur ini
pertama nutrien agar 2 gram di tambah dengan larutan aquades sebanyak 200 ml
dicampur pada labu erlenmeyer, kemudian di didihkan menggunakan hotplate,
setelah itu di dinginkan sejenak, selanjutnya di tuang ke cawan petri dan
tabung reaksi, di tutu rapat, kemudian di diamkan hingga membeku.
B.
Saran
Sebaiknya dalam praktikum, praktikan harus di
libatkan langsung dalam percobaan agar praktikan bisa mengetahui cara pembuatan
media kultur secara langsung bukan hanya melihat saja.
DAFTAR
PUSTAKA
Fardiaz, 1992. Comparative
Anatomy of the Vertebrates. 9rd. McGraw-Hill Higher International.Edition Biological Science Series,
Singapore.
Gupte, 1990.. Pencernaan Mikrobia pada Ruminansia. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
Gohl, 1981. Anatomi
dan Fisiologi Ternak Edisi IV. Gadjah Mada University, Yogyakarta.
Kamal, 1999 .peran
Mikroba pada Ruminansia. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Pelozar, 1988. Zoologi . Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi antar Universitas Ilmu Hayat IPB. Bogor .
Purnawijayanti, 2001. Anatomy
and Physiology of Farm Animals. 6rd. Lippicont Williams and Wilkins,
Philadelpia.
Putnam, 1991. Ilmu
Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.