Selasa, 29 September 2015

LAPORAN MIKROBIOLOGI

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
(IDENTIFIKASI MIKROBA PADA CAIRAN RUMEN)

OLEH :
                                                NAMA           : MANTO
    STAMBUK    : L1A1 13 148
                                                 KELAS         : C

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014

1.   PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
        Isi rumen pada hakekatnya adalah bahan bahan makanan yang terdapat dalam rumen sapi. Kategori limbah ini terjadi ketika ternak tersebut siap di potong di RPH Rumah Pemotngan Hewan. Isi rumen merupakan digesta yang telah sempat terfermentasikan tapi belum sempurna dan belum sempat dimanfaatkan oleh ternak induk semang. Rumen dapat di manfaatkan sebagai sumber pakan ternak dan sumber mikrobia karena mengandung karbohidrat, serat kasar, dan protein kasar. Adanya protein menunjukan adanya mikrobia dalam rumen dan berpotensi untuk memperbaiki kualitas                                              pakan.
       Cairan rumen merupakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan mikrobia, di duga 10% bobot cairan rumen terdiri atas protoplasma mikrobia. Mikroba rumen kehidupannya di pengaruhi oleh keadaan sekitarnya. Suhu rumen berkisar antara 39-40 C dengan PH 5,5 – 7 memberikan kehidupan optimal bagi mikroba dalam rumen.
        Mikrobia selulolitik sesuai dengan namanya mampu memecah selulosa. Enzim selulase yang dihasilkan dapat memecah ikatan 3-1-4-glikosidik pada selulosa. Hijauan yang mengandung selulosa dan hemiselulosa dicerna oleh enzim yang dihasilkan mikrobia di dalam rumen sampai sebanyak 50% sampai 80% (Kamal, 1999).


A. Rumusan Masalah
        Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah bagaiman pertumbuhan mikroorganisme cairan rumen sapi yang di biakan pada media kultur?
B.  Tujuan
            Tujuan yang ingin di capai dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan mikroorganisme pada cairan rumen sapi yang di biakan pada media kultur.
C. Manfaat
  Manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan mikroorganisme cairan rumen sapi yang di biakan pada media kultur.







II. TINJAUAN PUSTAKA
            Perut hewan ruminansia terdiri atas rumen, reticulum, omasum dan abomasum. Volume rumen  pada ternak sapi dapat mencapai 100 liter atau lebih dan untuk domba berkisar 10 liter (Putnam, 1991)
     Cairan rumen merupakan limbah yang diperoleh dari rumah potong hewan yang dapat mencemari lingkungan apabila tidak ditangani dengan baik. Bagian cair dari isi rumen kaya akan protein, vitamin B kompleks serta mengandung enzim-enzim hasil sintesa mikroba rumen  (Gohl, 1981 ).
     Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mematikan semua bentuk organisme (Purnawijayanti, 2001). Suatu benda yang steril, dipandang dari sudutmikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme hidup yang tidak diinginkan. Suatu bendaatau substansi hanya dapat steril atau tidak sreril tidak akan mungkin setengah steril atauhampir steril (Pelozar, 1988). Sedangkan menurut Fardiaz, sterilisasi yaitu suatu prosesuntuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan didalam suatumedium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak (Fardiaz, 1992).Peranan sterilisasi pada bidang mikrobiologi diantaranya adalah untuk mencegah pencemaran organisme luar, untuk mempertahankan keadaan aseptis, sedangkan pada pembuatan makanan dan obat-obatan, sterilisasi berfungsi untuk menjamin keamananterhadap pencemaran oleh mikroorganisme (Gupte, 1990).
           
III.  M ETODOLOGI PRAKTIKUM
A.    Waktu Dan Tempat
        Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum mikrobiologi dilaksanakan pada hari minggu, 18 Mei 2014 pada jam 09.11.00 WITA.Bertempat di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak.
B.     Materi Praktikum
 Alat  yang digunakan pada  praktikum ini  adalah autoclaf  berfungsi untuk sterilisasi basa, lemari flow cabinet berfungsi untuk sterilisasi kering,  Tabung reaksi, berfungsi untuk menampung larutan dalam jumlah yang sedikit, Cawan petri,berfungsi sebagai tempat peletakan objek yang diamatia atau untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme, hotplate berfungsi untuk memenaskan larutan, Tabung erlenmeyer berfungsi sebagai Menyimpan dan memanaskan larutan dan menampung filtrate hasil penyaringan,Magnetik stier berfungsi sebagai batang pengaduk, Lidi,berfungsi untuk mengaduk larutan.
            Bahan  yang  digunakan  pada   praktikum  ini adalah 200ml Aquades kegunaannya sebagai pelarut campuran,1 cairan rumen,kegunaannya sebagai bahan utama dalam pelarut campuran,2 gram Nutrien agar-agar kegunaanya sebagai bahan utama, aluminium foil kegunaanya sebagai pengisolasi objek amatan.


C.    Prosedur kerja
1.      Sterilisasi alat
a.       Sterisasi kering
Lemari  flow kabinet
 



-       Di siapkan
-     Di hidupkan
-   
LFC beroperasi
Peralatan yang akan di sterilkan di masukkan



-          Sterilisasi selama ± 15 menit

-          Alat di keluarkan
Alat steril
 










b.      Sterilisasi basa
Autoclaf
 



-   Di siapkan
-   Di isi air
-
Autoclaf beroperasi
  Peralatan yang akan di sterilkan dimsukkan
 
-   Sterilisasi selama ± 15 menit
-    Alat di keluarkan
Alat steril
 



2.     
Agar 2 gram + larutan aquades 200 ml
Pembuatan media kultur



-       Di campur pada labu Erlenmeyer
-       Di didihkan menggunakan hotplate
-       Di dinginkan sejenak
-       Di tuang ke cawan petri dan tabung reaksi
-       Di tutup rapat
-      
Media kultur
Di diamkan hingga beku

3.     
Media kultur
Pemindahan mikroba ke dalam media kultur



-       Di siapkan
-       Di masukkan substrat mikroba
-       Di tutp rapat
-       Simpan selama 24 jam
-      
Pengamatan mikroba
Di diamkan










IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Sterilisasi Alat
Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mematikan semua bentuk organisme (Purnawijayanti, 2001). Suatu benda yang steril, dipandang dari sudutmikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme hidup yang tidak diinginkan. Suatu bendaatau substansi hanya dapat steril atau tidak sreril tidak akan mungkin setengah steril atauhampir steril (Pelozar, 1988). Sedangkan menurut Fardiaz, sterilisasi yaitu suatu prosesuntuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan didalam suatumedium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak (Fardiaz, 1992).Peranan sterilisasi pada bidang mikrobiologi diantaranya adalah untuk mencegah pencemaran organisme luar, untuk mempertahankan keadaan aseptis, sedangkan pada pembuatan makanan dan obat-obatan, sterilisasi berfungsi untuk menjamin keamananterhadap pencemaran oleh mikroorganisme (Gupte, 1990).
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semuaorganisme yang terdapat pada atau didalam sutu benda. ketika melakukan pemindahan biakkan bakteri secara aseptik. Di dalam pengamatan tentang mikrobiologi, sterilisasimerupakan bagian yang sangat penting atau merupakan suatu keharusan, baik pada alatmaupun media. Hal ini penting karena jika alat atau media tidak steril, akan sulitmenentukan apakah mikroba merupakan akibat dari percobaan yang dilakukan ataumerupakan kontaminan. Bekerja di laboratorium mikrobiologi mengandung risiko yangtidak kecil. Setiap saat harus selalu berasumsi bahwa setiap mikroorganisme adalah potensial patogen dan harus berhati-hati agar tidak terinfeksi oleh bakteri tersebut.Sterilisasi ini sangat penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitianyang bersangkutan dengan mikrobiologi.
B.     Pembuatan media kultur
Untuk pembuatan media kultur ini pertama nutrien agar 2 gram di tambah dengan larutan aquades sebanyak 200 ml dicampur pada labu erlenmeyer, kemudian di didihkan menggunakan hotplate, setelah itu di dinginkan sejenak, selanjutnya di tuang ke cawan petri dan tabung reaksi, di tutu rapat, kemudian di diamkan hingga membeku, dapat di lihat pada gambar. 1
        
Gambar. 1

C.       Pertumbuhan mikroorganisme pada cairan rumen
          Untuk pertumbuhan mikroba pada cairan remen, sangat baik karena pada proses permentasi mikroba kondisi suhu dan tempatnya sangat mendukung sehingga pertumbuhan mikroba cairan rumen ini sangat baik.
Untuk pertumbuhan mikroba hari pertama bias di lihat pada gambar. 1, dan pertumbuhan mikroba hari ke tiga bias di lihat pada gambar. 2, serta untuk pertumbuhan mikroba hari ke enam bias di lihat pada gambar.3.
    
        
Gambar. 1
Gambar. 2

Gambar. 3
V. PENUTUP
 A. Kesimpulan
         Cairan rumen merupakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan mikrobia, di duga 10% bobot cairan rumen terdiri atas protoplasma mikrobia. Mikroba rumen kehidupannya di pengaruhi oleh keadaan sekitarnya.
          Sterilisasi adalah proses pemanasan yang dilakukan untuk mematikan semua bentuk organisme (Purnawijayanti, 2001). Suatu benda yang steril, dipandang dari sudutmikrobiologi, artinya bebas dari mikroorganisme hidup yang tidak diinginkan. Suatu bendaatau substansi hanya dapat steril atau tidak sreril tidak akan mungkin setengah steril atauhampir steril (Pelozar, 1988).
           Untuk pembuatan media kultur ini pertama nutrien agar 2 gram di tambah dengan larutan aquades sebanyak 200 ml dicampur pada labu erlenmeyer, kemudian di didihkan menggunakan hotplate, setelah itu di dinginkan sejenak, selanjutnya di tuang ke cawan petri dan tabung reaksi, di tutu rapat, kemudian di diamkan hingga membeku.
B.     Saran
           Sebaiknya dalam praktikum, praktikan harus di libatkan langsung dalam percobaan agar praktikan bisa mengetahui cara pembuatan media kultur secara langsung bukan hanya melihat saja.

DAFTAR PUSTAKA
Fardiaz, 1992. Comparative Anatomy of the Vertebrates. 9rd. McGraw-Hill   Higher International.Edition Biological Science Series, Singapore.
Gupte, 1990.. Pencernaan Mikrobia pada Ruminansia. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Gohl, 1981. Anatomi dan Fisiologi Ternak Edisi IV. Gadjah Mada University, Yogyakarta.
Kamal, 1999 .peran Mikroba pada Ruminansia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Pelozar, 1988. Zoologi . Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi antar Universitas Ilmu Hayat IPB. Bogor .
Purnawijayanti, 2001. Anatomy and Physiology of Farm Animals. 6rd. Lippicont Williams and Wilkins, Philadelpia.
Putnam, 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar